Artikel yang berikut ini saya temukan saat sedang membuka-buka arsip aneka milis wirausaha yang saya ikuti. Seorang ibu bernama Grace Khoesuma memberikan informasi seputar memulai bisnis salon… wah, saya langsung tuing..tuing terinspirasi hehe..
Akhirnya saya email beliau meminta ijin untuk memasukkan jawaban beliau dalam Newsletter BundainBiz..dan inilah hasilnya untuk melengkapi artikel berkaitan dengan dunia bisnis salon yang pernah saya publish di:
www.bundainbiz.com/2005/09/tips-sukses-bisnis-salon.html
www.bundainbiz.com/2005/09/memulai-bisnis-salon.html
Dikutip dari email Grace Khoesuma pada Milis Q4 dengan seijin penulis
Kebetulan saya pernah bantu2 teman waktu sedang merintis pembukaan salonnya di daerah Cibubur jadi saya coba share sedikit ya..
Yang paling dasar tentunya tekad & motivasi yg kuat krn ini akan
membantu untuk struggle dari kesulitan2 yg mungkin timbul :)
Sebagai investasi awal untuk salon tentu perlu disediakan :
1) Lokasi : milik sendiri atau sewa, posisi (konteks) terhadap lingkungan
sekitar. Lihat traffic lokasi, pelajari potensi pengembangan konsumen, lihat
pesaing sejenis di sekitar lokasi. Mayoritas jasa pengguna salon adalah
perempuan segmen remaja hingga ibu2, sedikit persentase untuk pria – kecuali ingin menambahkan jasa khusus di luar pakem salon biasa (refleksi, perbaikan kulit, dll)
2) Peralatan penunjang :
hardware - ini termasuk entry cash flow yang
lumayan karena pemilik biasanya harus membeli alat-alatnya secara kontan (tray alat, sisir, gulungan, steamer, pelurus rambut, dll).
software : shampoo, obat keriting, pewarna, dll biasanya sudah ada supplier tertentu yg akan menawarkan ke owner. Sales dari l'oreal, makarizo, wella, dll selalu siap sedia dengan support produk untuk salon2. Biasanya mereka menawarkan starter pack dengan jumlah tertentu yg terdiri dr berbagai produk perawatan mereka (biasanya tunai utk starter kit) kemudian untuk lanjutannya bisa dengan cara konsinyasi maupun bertahap. Coba googling dulu ke website2 supplier salon tsb untuk mendapatkan informasi lebih, atau bisa kontak langsung juga ke officenya. Kalau kebetulan iseng ngobrol dgn pemilik salon lain biasanya mereka juga dgn senang hati merekomendasikannya.
3) SDM : untuk tenaga ahli seperti cutting, coloring, dll akan lebih baik
jika owner juga mempunyai ketrampilan disini. Pengetahuan bisa diasah lewat
sekolah maupun kursus berijasah yg sudah banyak diselenggarakan sekarang.
Secara perhitungan bisnis, cutting biasanya memberikan ekstra pemasukan yg lebih dibanding treatment lain yg harus menggunakan alat penunjang. Selain juga cutting treatment biasanya mempunyai interaksi yg asertif kepada
pelanggan. Sebagai pengguna, saya pribadi sangat menghargai jasa art stylist yg mampu berkreasi dgn pas. Secara tidak langsung bila saya merasa sreg dengan guntingan si A, mumpung saya punya banyak waktu luang sekalian deh saya treatment yg lain misalnya crembath, manicure, dll.
Sementara untuk tenaga junior dan pemula (cuci-blow-creambath-massage-dll) bisa dimulai lewat pemasangan iklan baris di harian ibukota. Alternatif lain
mencari tenaga2 potensial di tempat kursus kecantikan dgn cara datang
langsung dan mengobrol dgn mereka.
4) Modal : modal awal melingkupi ketiga hal diatas. Untuk standar salon
reguler dgn kapasitas 6 tempat duduk, treatment standar, tahun 2003 sekitar
30-40 juta (termasuk renovasi interior, status tempat milik sendiri). Banyak
angka2 lain yg patut dipertimbangkan jika lokasi masih berstatus sewa karena
akan ada target minimum pelanggan untuk mencapai BEP dlm jangka waktu
tertentu. Kontribusi angka modal terbesar terjadi di investasi lokasi dan
hardware.
5). Sistem penggajian : umumnya masih dalam kerangka UMR walaupun di
lapangan banyak dibawah garis minimum. Insentif dan bonus dapat dijadikan
motivasi untuk para pekerja. Misalkan untuk setiap pelanggan yg ditangani
maka pekerja akan mendapatkan persentase maupun jumlah tertentu atas
pekerjaannya. Kemudian bila dalam satu bulan mampu mencapai target pelanggan sekian akan dapat bonus. Positifnya ini juga akan membantu arus pelanggan yg datang ke lokasi.
6) Pemasaran : undanglah kawan-kawan sebanyak mungkin pada waktu pembukaaan, terutama yg berdomisili disekitar lokasi. Seperti disebutkan Pak R, dengan menyebarkan info sebanyak2nya, 10% saja return customer sudah dapat jadi catatan yang baik untuk usaha. Pasang pengenal yg efektif (spanduk, banner, umbul2, neonboard, dll) dan eye catching. Selalu berinovasi dalam pemasaran, misal bulan ini program diskon, bulan depan program paket, dll.
Innovate or die katanya :) Menurut Hermawan Kertajaya di bukunya Marketing
in Venus, untuk memasarkan produk kita harus luar biasa kreatif karena
pesaing kita juga akan doubled the brain, atau kita yang akan
mati... Prinsipnya, kalau kita mau berbisnis otak kita harus selalu berputar
keras, tidak boleh diam :)
Selanjutnya tetap usaha yang giat dan perbanyak jaringan. Semoga sukses :)
Grace Khoesuma
email: graceque@gmail.com
big thanks to mba Grace untuk masukan ini ;-)
- Red
Posted by Hamid Mulyaredja at 10:49 AM 0 comments
Saturday, December 12, 2009
Foto / Gambar Nama Alat Standart Tukang Cukur ( Hairstylist Hairdresser Barbershop Salon Tool )
Foto / Gambar / Photo Peralatan Perlengkapan Utama
Tukang Cukur / Kapster Salon / Barbershop
Apa sajakah tool standart minimal para hairdresser / hairstylist itu ?
hair clip ( jepet rambut )
bisa bermacam model
mirror ( kaca cermin )
http://decolourindonesia.indonetwork.co.id/1224820/vanity-mirror-with-hand.htm
gunting potong rambut
clipper ( mesin cukur listrik elektrik )
clipper sets
razor blade /silet cukur
razor cut ( pisau razor )
crimped irons ( alat bikin rambut crimped )
catok / straightners / pelurus rambut
curling irons ( besi untuk bikin keriting rambut )
rollers
blow dryer
bristled brushes
paddle brush
sisir model sikat melingkar ( curved round brush )
teasing comb
sisir / jungkat afrika ( afro comb )
untuk rambut keriting, kribo, ikal
aneka macam sisir ( comb )
Posted by Hamid Mulyaredja at 9:36 PM 0 comments
Pria Juga Butuh Salon Kecantikan
Yeni Komalasari [Jakarta]
Jakarta, Radar Online - Dulu banyak pria yang enggan merawat kulitnya karena tak mau dicap sebagai pesolek. Namun belakangan ini pria sudah banyak tidak takut keluar masuk salon untuk merawat kulitnya. Sekedar tren atau memang kebutuhan?Beberapa tahun ke belakang, salon kecantikan lebih banyak dikunjungi kaum wanita. Namun lihatlah sekarang. Pria-pria moderen semakin sadar pada penampilannya dan tak segan lagi untuk masuk kesalon.
Sebuah riset yang dilakukan L'Oreal Paris menemukan bahwa pria Indonesia, khususnya pada segmen berusia 25-35 tahun, menilai bahwa aktivitas merawat kulit bukan hanya milik wanita saja. "Menurut riset kami, pria Indonesia sudah sadar akan pentingnya merawat kulit," kata Andreas Pradhana, Group Product Manager, L'Oreal Paris. Riset yang dilakukan pada tahun 2008 itu juga mengungkapkan bahwa 58 persen pria mencuci muka pada pagi dan malam hari, 20 persen memakai pelembab wajah, 30 persen memakai produk perawatan kulit wanita, dan 69 persen membeli produk perawatan sendiri.
Yang menarik, menurut lembaga survei AC Nielsen, 60 pria Indonesia membeli produk perawatan untuk kulit lebih putih (whitening). "Kaum pria menganggap kulit yang cerah dan terlihat lebih putih adalah satu kunci kesuksesan dalam karir maupun kehidupan pribadi mereka," ujar Andreas.
Disamping tuntutan pekerjaan, pria moderen secara sadar merawat kulitnya untuk memenuhi keinginan pasangannya. "Wanita zaman sekarang lebih cerewet pada penampilan pria," kata Andreas. Sebuah survei juga menyebutkan wanita-wanita saat ini makin tak menyukai pria yang berjerawat dan kulitnya berminyak.
Ferly J (40) termasuk dalam pria yang sadar akan perawatan kulit. Pekerjaannya yang berprofesi sebagai presenter dan menuntut penampilan yang bersih dan rapi mendorongnya untuk rutin merawat kulitnya. Selain membersihkan wajah dan menggunakan pelembab, Ferly juga melakukan berbagai perawatan di salon. "Sebulan sekali saya facial atau mikrodermabrasi untuk menghilangkan komedo," ujarnya.
Selain wajah, Ferly yang wajahnya tampak lebih muda dari usianya ini juga memerhatikan penampilan tubuhnya. "Saya berolahraga dan diet biar perut nggak buncit," katanya. Menurutnya, perawatan kulit yang dilakoninya ini karena ia menilai penampilannya sebagai sebuah aset. "Ini memang tuntutan dunia entertainment," kata pria asal Bandung ini. "Lagipula, pria lebih berkeringat dan berdaki, makanya harus rajin dibersihkan," ujarnya. (Mcus)
Posted by Hamid Mulyaredja at 9:35 PM 0 comments
Tuesday, October 28, 2008
Barbershop Plus
LATAR BELAKANG PEMILIHAN USAHA BABERHOP PLUS
1. Dalam abad gaya hidup seperti ekarang ini, penampilan adalah segalanya. Banyak para eksekutif muda yang umumnya mereka enantiasa menjaga penampilan dan pembawaannya.
2. Saat ini terdapat istilah cowok metroseksual, maksudnya tidak hanya wanita yang senang ke salon, sekarang pun banya para pria yang suka mengganti model rambutnya, cuci muka, kuku, bahkan membeli kosmetik khusus untuk pria di salon-salon khusus pria
KUNCI SUKSES USAHA BABERHOP PLUS
1. Tempat yang strategis di daerah kampus, sekolah, dan pusat pembelajaan.
2. Tempat yang nyaman dan bersih
3. Pelayanan kepada pelanggan yang baik dan memuaskan.
4. Tempat usaha di desain sedemikian rupa, unik, dan menarik pelanggan untuk singgah dan tidak canggung untuk masuk ke salon.
5. Harga terjangkau.
LAYANAN ATAU PAKET TAMBAHAN YANG PERLU DISEDIAKAN DALAM USAHA BABERHOP PLUS
Layanan pemberian minuman atau snack ringan pada saat konsumen menggunakan layanan barbershop plus.
Layanan konsultasi gratis mengenai perawatan dan kesehatan rambut
Layanan penjualan kosmetik atau obat-obatan perawatan rambut yang dapat dibawa pulang.
Layanan consumer member
Dengan member ini konsumen akan mendapatkan informasi terkini mengenai seputar trend rambut yang sedang booming, pelayanan terbaru, dan perawatan rambut lainnya.
USAHA BARBERSHOP PLUS
Yang menjadikan Barbershop Plus ini spesial ialah penampilan kebersihan ruangan, kenyamanan konsumen, pelayanan yang ramah dan khas, harga jual jasa yang murah dengan kualitas baik, dan disediakan konsultasi gratis mengenai perawatan dan kesehatan rambut, kulit, maupun wajah.
Peralatan-peralatan standar usaha Barbershop Plus adalah sebagai berikut ;
1. Item-item promosi
- 1 unit spanduk
- 1 rim brosur (ukuran 0.5 folio)
- cutting striker kaca depan ruang usaha barbershop plus (disesuaikan dengan kebutuhan)
2. Item-item perlengkapan untuk pangkas rambut
- 3 unit kursi pangkas
- 3 unit kaca dan meja berlaci
- 1 unit lampu pangakas
- 3 set peralatan cukur (handuk, clipper, kap potong, sikat rambut, sisir potong, semprotan air, sisir vidal, kuas muka, gunting pendek, gunting zig zag)
3. Seragam untuk karyawan
4. Pin untuk karyawan
LOKASI & RUANG
1. Letak Lokasi
Berada di pinggir jalan utama, lingkungan kampus atau sekolah, dan di pusat-pusat perniagaan.
2. Standar Kebutuhan Ruang
Luas ruang minimum : (lebar) 5 m x (panjang) 8 m
Note:
Ukuran panjang dan lebar dapat sebaliknya.
3. Asumsi kebutuhan ruang:
- Ruang tunggu
- Ruang potong
- Ruang cuci rambut
- Ruang administrasi
LINGKUP KERJA
Lingkup kerja meliputi :
1. Survey :
* - Pemetaan pasar
* - Persaingan
* - Potensi
2. Sistem :
* - Pembukuan sederhana
* - Siklus kerja
* - SOP (Prosedur Standar Operasi)
3. Pelatihan :
* - Pelatihan karyawan / Buku panduan pelatihan
* - Pengendalian system
* - Pemasaran
* - Pengamanan & pengendalian usaha
PEDOMAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK
BARBERSHOP PLUS
LANGKAH DASAR
- Penyusunan tim kerja
* - Pimpinan proyek
* - Disain interior
* - Disain graphis
* - Sistem dan keuangan
* - Lapangan / pembelanjaan
* - SDM
* - Pemasaran
- Penyusunan time schedule masing-masing bagian
a. Time schedule perencanaan I
- Gambar layout termasuk pengukuran
- Gambar disain interior
Note: Gambar harus mendapat persetujuan pimpinan
b. Time schedule perencanaan II
- Penentuan nama & tagline usaha
- Gambar disain neonbox / billboard
- Gambar disain stand banner
- Gambar disain spanduk atau alat promosi lain
- Rancangan seragam dan perlengkapannya
- Gambar lain yang diperlukan
Note: Gambar harus mendapat persetujuan pimpinan
c. Time schedule untuk pengadaan
- Batas waktu renovasi tempat
- Batas waktu pengadaan peralatan dan perlengkapan
d. Time schedule pelaksanaan
- Eksekusi layout dan disain interior yang telah disetujui
- Eksekusi disain graphis yang telah disetujui
- Pembelian dan penyerahan barang
- Rekruitmen pegawai
- Tes lapangan peralatan dan kesiapan kerja
- Pelatihan karyawan
- SOP keseluruhan
- Pra promosi
- Soft opening
- Promosi
- Grand opening
- Pengawasan dan pendampingan
- Penyusunan Anggaran (Budgeting)
Anggaran yang ditetapkan meliputi :
* - Anggaran pemesanan disain
* - Anggaran transportasi dan akomodasi
* - Anggaran pembelian barang
Note: Harus dibuat jadwal pengeluaran dananya sesuai tanggal yang direncanakan
RINCIAN TUGAS
1. BAGIAN DISAIN INTERIOR
* a. Gambar layout
* - Menentukan alur konsumen, mulai dari masuk hingga selesai
* - Menentukan posisi ruang tunggu
* - Menentukan posisi ruang kasir (meja admin)
* - Menentukan posisi perlengkapan pendukung (Telp, Radio tape, TV, rak majalah)
* - Menentukan posisi tempat penyimpanan peralatan dan perlengkapan
* - Menentukan instalasi sesuai standar efisiensi dan kerapihan yang meliputi :
* a. Tata lampu
* b. Kelistrikan
Note : Dalam menentukan layout harus dipikirkan benar terhadap efisiensi proses kerja, proses gerak. Maksimal ruangan, kenyamanan konsumen dalam memilih produk display, serta dampak terhadap konsumen.
* b. Gambar disain interior
* - Menentukan ukuran-ukuran secara pasti peralatan dan perlengkapan yang akan dibuat serta model yang akan diciptakan (kursi pangkas, meja, dan laci,dll).
* - Menentukan warna cat ruangan dalam dan luar
* - Menentukan ornament-ornamen ruangan yang mendukung.
2. BAGIAN DISAIN GRAPHIS
* a. Gambar disain graphis
* - Menentukan nama usaha serta taglinenya dengan persetujuan pimpinan
* - Menentukan disain logo usaha
* - Menentukan disain standbanner dan alat promosi internal pendukung
* - Menentukan disain billboard / neonsign
* - Menentukan disain seragam dan perlengkapannya
b. Desain kebutuhan administrasi
* - Nota pembayaran
* - Kartu stok barang
* - Petty cash reconciliation
* - Catatan penerimaan kas harian
3. BAGIAN SISTEM DAN KEUANGAN
* - Menentukan prosedur penerimaan konsumen
* - Menentukan prosedur pelaksanaan kerja
* - Menentukan prosedur penerimaan pembayaran
* - Menentukan prosedur komplain konsumen
* - Menentukan prosedur pembelian kembali stock barang
* - Menentukan prosedur perawatan dan penyimpanan produk yang di display
* - Menentukan prosedur jadwal dan siklus kerja karyawan
* - Menentukan prosedur keuangan dan pengamanannya
4. BAGIAN PEMBELIAN DAN LAPANGAN
* - Menentukan barang-barang yang menjadi kewajiban perusahaan
* - Menentukan anggaran pembelian barang sesuai kontrak
* - Melakukan pembelian barang-barang
* - Melakukan pemesanan & pembelian barang permintaan disainer interior
* - Melakukan pemesanan & pembelian barang permintaan disainer graphis
* - Melakukan pengawasan instalasi tempat sesuai disain, baik interior ataupun graphis.
5. BAGIAN SDM
* - Melakukan rekruitmen pegawai yang diperlukan
* - Melakukan seleksi pegawai
* - Melakukan pelatihan pemahaman usaha
* - Melakukan pelatihan teknis pekerjaan secara keseluruhan
* - Melakukan pelatihan mental & customer satisfaction
* - Melakukan kontrol terhadap perkembangan SDM
6. BAGIAN PEMASARAN
* - Menentukan strategi pemasaran pra operasi
* - Menentukan strategi pemasaran operasi
* - Menentukan strategi pemasaran pasca operasi
7. PIMPINAN PROYEK
* - Mengawasi secara keseluruhan proses pelaksanaan pekerjaan
* - Mempertanggungjawabkan hasil kerja kepada perusahaan
* - Mempertanggungjawabkan kinerja keuangan proyek kepada perusahaan
* - Mengeksekusi komplain tim proyek
STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP)
BARBERSHOP PLUS
KETENTUAN KARYAWAN
1. Tukang Potong Rambut
2. Tukang cuci rambut
3. Bagian administrasi merangkap kasir
4. Supervisor (jika diperlukan → dalam kasus ini untuk pembukuan barbershop plus yang lebih dari satu dalam satu daerah domisili
SISTEM KERJA
Dilakukan shift kerja (jika ada) dan rolling tugas agar lebih terkendali dan terkontrol. Jika sistem kerja ditentukan menjadi sistem shift (misal: dua shift), maka perlu diadakan minimal 1 jam untuk dua karyawan tersebut untuk bertemu secara bersamaan, untuk serah terima pekerjaan.
PROSEDUR PENANGANAN PELANGGAN
TAHAP I
Penerimaan Pelanggan
Dilakukan oleh administrasi
1. Konsumen yang datang diterima dengan ramah oleh bagian administrasi (kasir).
2. Penerima pelanggan memperilakan konsumen menunggu diruang yang telah di sediakan, jika harus mengantri. Jika tidak perlu mengantri, konsumen langsung diantar ke tempat pencucian rambut.
3. Sambil menunggu antrian, konsumen dapat diperilakan untuk minum minuman ringan.
4. Jika antrian sudah tidak ada, adnistrasi mempersilakan konsumen untuk menuju ke ruang cuci rambut.
TAHAP II Proses Pencucian Rambut
Dilakukan oleh Tukang cuci rambut
1. Setelah konsumen di persilakan untuk ke ruang pencucian rambut, tukang cuci rambut segera melakukan pencucian rambut.
2. Dilakukan pembilasan dalam melakukan pencucian rambut.
3. Setelah sesuai, rambut di keringkan dengan handuk, dan konumen dipersilakan keruang pemotongan rambut.
TAHAP III
Proses Pemotongan Rambut
Dilakukan oleh Tukang Potong
1. Tukang potong menerima konsumen dengan ramah dan menanyakan akan dipotong model seperti apa.
2. Tukang rambut wajib memberikan majalah atau referensi model atau gaya rambut kepada konsumen, jika konumen membutuhkannya.
3. Jika udah disetujui modelnya, tukang potong langsung mempersiapkan sarana-sartana kerja yang diperlukan.
4. Setelah itu proses pemotongan rambut dilakukan.
5. Tukang potong tetap wajib menanyakan kepada konumen, apakah potongannya sudah berkenan atau belum.
6. Jika belum berkenan, tukang potong merapikan potongan tersebut.
7. Jika proses potong sudah selesai dan disetujui konsumen, maka tukang potong segera membersihkan bekas potong rambut, dan mengeringkan dengan hairdryer atau merapikannya dengan sisir.
8. Setelah selesai, konsumen diperilakan ke kasir untuk melakukan pembayaran.
TAHAP IV
Proses Penerimaan Pembayaran
Dilakukan oleh bagian administrasi (kasir)
1. Konumen yang dating ke kasir dilayani dengan ramah
2. Kasir menyerahkan nota yang sebelumnya telah dibuat.
3. Kasir menerima pembayaran dan memberikan kembaliannya (jika ada)
4. Kasir menyerahkan nota yang telah di stempel “LUNAS” disertai dengan ucapan terima kasih dan menunggu kunjungan selanjutnya.
PROSEDUR KOMPLAIN PELANGGAN
Komplain diterima oleh supervisor atau jika supervisor tidak ada diterima oleh pramuniaga. Ditanggungjawabi oleh semua bagian yang terkait
1. Komplain pengembalian uang pembayaran kurang, segera ditanggapi tanpa alas an apapun dan langsung dicross-check dengan pembukuan. Oleh karena itu sebelum pelanggan pergi, sebaikmya prmuniaga tidak memaukkan uang pembayaran dari konsumen ke laci atau tempat penyimpanan uang. Dan waktu menyerahan uang kembalian, pramuniaga harus memastikan kepada konsumen bahwa uang kembalian yang diserahkan sudah sesuai. Untuk meminimalisir komplain pengembalian uang pembayaran yang kurang, sebaiknya di dekat meja kasir ditempel tulisan yang berbunyi “Sebelum meninggalkan Tempat, harap perika uang kembalian anda,Terima Kasih”
2. Komplain Potongan kurang rapi langsung di repon dan dikerjakan pada bagian yang dikomplain dengan sungguh-sungguh, tanpa alasan apapun dan langung dikerjakan.
3. Dalam mengani komplain, diusahakan win-win solution, menghindari kesalahpahaman dengan konsumen dan senantiasa memperlihatkan prinsip customer satisfaction.
PROSEDUR PEMBELIAN KEMBALI STOCK BARANG
Penetapan & Penghitungan
1. Bahan baku pendukung untuk potong dan cuci rambut haru dihitung untuk beban per orang agar dapat ditentukan pengunaan bahan baku dan perkiraan biayanya.
2. Bahan baku hilang atau berkurang tanpa sebab yang jelas menjadi tanggung jawab para karyawan
Pembelanjaan bahan baku
1. Stok bahan baku harus di catat dalam kartu stok agar pengeluaran bahan baku terkontrol.
2. Wajib melakukan pemesanan atau pembelian bahan baku jika stok bahan baku udah pada kondisi isi maksimum 30% minimum 20
Senin, 31 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar