Kamis, 03 Februari 2011

Memilih Durian

Serba Serbi
Setiap orang mempunyai caranya sendiri dalam memilih buah durian terbaik. Masing-masing orang percaya bahwa cara pemilihannya dapat menghasilkan buah terbaik.
Durian adalah buah musiman yang dulunya dipanen sekali setahun. Sekarang panen durian dapat dilakukan hingga dua kali setahun. Hal ini meningkatkan persaingan di antara para penjual eceran.
Memilih buah yang tepat amat penting apabila penjual menjual buah sebagaimana adanya, tanpa boleh dibuka. Sekarang penjual umumnya mau membuka buah untuk membuktikan isinya. Dengan cara ini, keahlian dalam memilih pun menjadi kurang penting.
Orang dapat memilih durian dengan mudah di kebun. Buah dari pohon yang sama umumnya mempunyai ciri-ciri yang serupa. Lazimnya buah di kebun dibiarkan masak dan jatuh dari pohonnya ("duren jatuhan").
Pemilihan buah di luar kebun lebih rumit. Berikut ini adalah sebagian dari pedoman seleksi yang dapat digunakan:
Kesegaran buah dapat ditentukan dari tangkainya. Apabila buah telah jatuh dari pohon, tangkainya akan mulai mengering. Penjual yang tidak jujur akan mencoba untuk membalut atau mengecat tangkai untuk menghalangi pembeli mengenali kesegarannya. Penjual yang kurang pintar mungkin malah akan membuang tangkai durian.
Kebanyakan peminat menggemari buah durian yang kering dan matang. Sebuah cara mudah untuk mengetahui apakah isi durian itu kering tanpa membuka buah adalah dengan menggoncangkan buah dan merasakan getaran kecil. Isi durian yang lembap melekat pada kulit buah. Isi durian yang kering cenderung untuk berpisah dari dinding buah. Orang mestilah berhati-hati agar tidak tergores oleh duri buah durian ketika melakukan ini.
Durian mungkin diserang oleh ulat perusak yang bertelur di dalam buah yang berkembang menjadi larva. Ketika membeli buah durian pembeli harus menghindari buah yang berlubang pada kulitnyanya karena sering kali ini merupakan tanda adanya "ulat" di dalam buah.
http://aghos.comoj.com/Memilih%20durian.html

Serba Serbi Buah Durian

Serba Serbi
Karena baunya yang keras, sejumlah perusahaan melarang orang membawa durian, misalnya di kabin pesawat udara, di kendaraan angkutan umum ataupun dibawa ke hotel.
Bagi penggemar durian, agar tidak menimbulkan hal-hal tak menyenangkan dengan orang yang tak menyukai bau durian, ada cara gampang untuk menghilangkan bau durian di jari-jari tangan dan mulut. Bersihkan jari tangan dengan mengaduk-aduk air di dalam pangsa durian (yakni ceruk kulit buah bagian dalam, bekas tempat daging dan biji durian menempel) dan air adukan tersebut jangan dibuang, tetapi digunakan untuk berkumur.
Durian dianggap sebagai makanan panas, dan sehabis makan durian biasanya tubuh kita akan berkeringat. Untuk mengatasinya, tuangkan air tawar pada bagian kulit buah yang telah kosong, lalu diminum. Selain itu, musim durian biasanya terjadi bersamaan dengan manggis yang dianggap mendinginkan badan. Oleh itu kedua buah ini biasanya dimakan bersama-sama.
Orang yang mempunyai penyakit tekanan darah tinggi, dianjurkan agar menghindari durian karena buah ini dianggap dapat menambah tekanan pada darah. Sebagian durian dijual "tanpa duri". Duri buah durian ini ternyata telah dibuang ketika duriannya masih muda. Jadi tidak alami. Sebagian durian memang hampir tidak berduri karena durinya kurang dari 5 mm.


http://aghos.comoj.com/Serba%20serbi%20durian.html

Cara Membelah Durian


Cara membelah durian
Orang yang baru belajar membeli durian dianjurkan membeli durian yang telah siap dibuka karena membelah durian agak sukar. Biasanya kita dapat dengan mudah menemukan penjual yang memberi pelayanan membelah durian.
Bila pembeli sudah setuju untuk membelinya, penjual biasanya akan membelah durian sebagai pelayanannya. Mereka bersedia melakukannya, meskipun mereka tidak memindahkan isinya ke dalam bungkusan lain. Namun buah durian yang sudah dibelah perlu segera dimakan karena buah itu cenderung untuk "berkeringat".
Bila isi durian mulai menghasilkan air, buah durian akan kehilangan rasanya dan tidak banyak gunanya.
Orang dapat belajar membelah durian dengan hati-hati dengan peralatan yang biasa terdapat. Periksalah kulit luar buah untuk menemukan "garis" (kampuh) sepanjang permukaan di mana duri durian tersusun membentuk garis lurus. Umumnya terdapat hingga 5 garis sepanjang permukaan buah durian.
Bagian tangkai durian harus dibalikkan dan garis urat durian akan bertemu pada satu titik di ujung buah. Pelan-pelan tusukkan benda tajam (pisau) pada titik ini. Lalu goreskan pisau itu sepanjang "garis" yang sudah terlihat sebelumnya. Sebaiknya kenakan sarung tangan atau sehelai kain yang tebal untuk memegang buah durian dengan sebelah tangan, sementara tangan yang satunya melakukan tugasan ini. Waspadalah terhadap risiko tertusuk duri durian.
Bila kulit buah durian telah terbuka menjadi dua bagian, isi di dalam telah siap untuk dimakan. Ruas selebihnya dapat dibelah dengan menggunakan telapak tangan dengan cara merobek ujung kulit durian sedikit pada sepanjang pusat titik tengah sebelumnya.

Potensi Pasar

Perkebunan Durian
Jika melihat potensi pasarnya. bertanam durian merupakan sebuah prospek usaha agribisnis yang bagus. Cara bertanam durian yang baik merupakan pintu gerbang menuju sukses. Tetapi mandegnya program pengembangan durian unggul di tanah air mengakibatkan buah yang disebut siRaja tersebut tidak terlihat perkembangannya meski sejak tahun 1984 -2006 sudah dirilis sebanyak 67 jenis oleh Departemen Pertanian.
Itu sebabnya, mandeknya pengembangan itu, ungkap Dekan fakultas pertanian Universitas Brawijaya-Malang Prof Ir Sumeru Ashari, MagrSC,PhD, pasar durian di dalam negeri banyak dikuasai oleh durian impor.
Bayangkan saja, Indonesia yang kaya jenis durian unggul justru tidak ditemukan di pasar dan masyarakat lebih mengenal durian monthong asal Thailand. Jenis durian asal negeri gajah putih ini tidak hanya menempati pasar elit tetapi juga lapak kaki lima. Hal ini sangat memprihatinkan,katanya kepada Agro Indonesia, pekan lalu.
Diakui Sumeru, sebagai buah asal Asia Tenggara, plasma nutfah durian paling banyak di Indonesia. Universitas Brawijaya (UB) Malang yang tahun lalu mengembangkan Durian Research Center menyiapkan lahan seluas 4 hektar di desa Kasembon untuk pertanaman durian. Desa ini dipilih fakultas pertanian UB mengingat, desa ini memiliki plasma nutfah durian jingga, dagingnya berwarna jingga dan tebal, rasanya legit namun kesat.
Fakultas Pertanian UB sudah melakukan eksplorasi bibit durian di seluruh Indonesia, tetapi fokusnya tetap akan memproduksi durian jingga secara besar-besaran, tuturnya.
Hal itu perlu dilakukan karena durian jingga tetap lebih unggul dibandingkan durian jenis lain yang ditemukan di tanah air, kendati ukurannya kecil dan untuk penikmat durian harus melahap lebih dari 1 buah karena beratnya tidak lebih dari 2 kilogram/buah.
Dua Tahun Lagi
Untuk memperbanyak bibit durian jingga, pakar hortikultura itu menjelaskan, butuh waktu 2 tahun lagikarena yang cukup rumit adalah penelitian dalam mencari formula kultur jaringan. Dalam proses tissue kultur yang sulit adalah proses pencucian hingga membutuhkan waktu sedikitnya 3 bulan hingga 1,5 tahun. Mengingat, kalau proses pencucian tidak pas maka untuk memacu pertumbuhan akan lebih sulit ditemukan formulanya.
Dijelaskan Sumeru, daerah Kasembon, Ngantang dan Wonosalam merupakan segitiga durian di Malang. Wonosalam masuk Kabupaten Jombang yang berbatasan dengan kabupaten Malang dan memiliki durian unggul Bedu yang sudah dirilis oleh Departemen Pertanian.
Jingga memiliki pohon induk yang telah berumur 80 tahun bahkan ada yang mencapai umur 130 tahun dan masih berproduksi dengan baik sehingga cukup bagus digunakan sebagai plasma nutfah. Awal tahun 2009 UB sudah melakukan pembibitan jingga dengan metode kultur jaringan dan saat ini sudah masuk pada tahap pengembangan,katanya.
Durian ini merupakan buah yang agak unik dan tidak mudah hidup di lahan terbuka.Agar ada jaminan tumbuh harus dilakukan pembibitan pada nursery. Karena jika langsung ditanam pada lahan terbuka jika ukurannya terlalu kecil jaminan hidupnya hanya 30%. Di sisi lain, durian ini spesifik lokasi.
Misalnya jingga jika ditanam di tempat lain hasilnya tidak akan meksimal bahkan warna dagingnya akan berubah. Karena itu, kalau di seluruh Indonesia akan muncul durian-durian yang berkualitas unggul maka pamornya akan mengalahkan monthong.
Sumeru memang terobsesi untuk mengembangkan durian unggul nasional karena tergelitik bagaimana Thailand yang luasnya hanya setengah Jawa Timur saja duriannya bisa dikenal di seantero dunia. Hal ini karena secara geografis Thailand tidak terlalu tinggi dan durian yang dikembangkan hanya 2 plasma nutfah. Sementara Indonesia memiliki beragam plasma nutfah durian yang letak geografisnya beragam mulai dataran rendah hingga tinggi. 
 
http://aghos.comoj.com/index.html

Durian Bali

Kejatuhan duren barangkali maknanya adalah mendapat keuntungan bertubi. Bisa hanya sekedar mendapat promosi jabatan sekaligus juga mendapat mobil mewah, istri cantik dan warisan ladang berhektar-hektar karena kebetulan mertua tuan tanah. Tapi arti yang sebenarnya bisa didapatkan di Desa Belatung, Sengangan Tabanan.
Di kampung berketinggian 800 meter diatas permukaan laut itu duren tumbuh dengan suburnya. Setiap keluarga memiliki sampai 20 rumpun pohon duren di kebunnya yang berada dekat dengan perkampungan penduduk. Maka durian jatuh akan terdengar sepanjang malam dari rumah setiap penduduknya.
“Dan setiap orang tidak akan mau mengambil duren tetangganya, mereka sudah punya durennya sendiri,” ujar Wayan Sumantra, 57 tahun sesepuh desa Belatung itu. Banjar yang terdiri dari 50 KK itu terkenal di seluruh Bali sebagai pusat duren. Yang lainnya ada di Mangesta, Apuan, Pacung dan Penegel.
Daerah segaris dari barat ketimur di kaki gunung Batukaru. Duren di kawasan itu sengaja di tanam sekitar 15 tahun lampau oleh penduduknya. Menggantikan duren yang tumbuh liar di tengah hutam.
“Ini duren asli dari kaki gunung Batukaru, bukan duren liar yang ukurannya besar tapi kulitnya tebal sehingga bijinya jadi sangat kecil,” tambah Sumantra. Dia bukan duren bangkok atau monthong yang terkenal itu. Tapi perkawinan dari beberapa jenis duren, bijinya dari duren asli, batang seteknya dari sekitar daerah Apuan sedangkan kawin silangnya dengan duren dari Pacung yang juga bertetangga.
Hasilnya adalah duren yang besarnya tak lebih dari bola mainan anak, tapi kulitnya tipis.
“Bijinya juga seukuran jempol orang dewasa dan pipih hingga daging durennya jadi tebal, rengah serta manis legit,” ujar Sumantra. Di tempat aslinya di Belatung kita malahan tak bakalan bisa mendapatkan duren jatuh itu. Karena setiap petani duren disana sudah mengontrakkan buah yang ada dipohon sejak durennya masih berbunga.
“Bila durenya sudah berumur diatas 10 tahun buahnya perpohon akan mencapai 200 biji, dan itu bisa laku sekitar Rp 2 jutaan atau lebih tergantung hitungan penebasnya,” ungkap Sumantra. Bisa dihitung bila setiap petani punya 20 pohon dan semuanya diborong 2 jutaan perpohon hasilnya perpetani sekitar Rp 40 juta.
“Tapi berbuahnya masih setahun sekali, antara bulan September sampai Februari, setelah itu duren akan berguran daunnya menjadi meranggas, kemudian berbunga lagi sekitar bulan Agustus,” tambahnya.
Tapi kita masih bisa mendapatkan durian jatuh diluar dari pohon yang diborong atau ditebas oleh pemborong dari kota. Itulah durian guguran yang biasanya didapat dari pohon yang bukan dari durian unggul.
Adanya di hutan jauh dari perkampungan. Duriannya masih kolot, ukurannya besar, kulitnya tebal dan bijinya tipis saja. Harga di tempat hanya sekitar Rp 5000 untuk ukuran sedang. Bandingkan dengan durian unggulan yang ukuran terkecil saja mencapai Rp 10.000, sedangkan yang besar mencapai Rp 20.000.
Sedangkan di pasar Batu Kandik atau di pasar Badung dan di sepanjang jalan Gatot Subroto duren kecil dan termurah sekitar Rp 25.000.
Maka tak heran kala musim duren seperti sekarang ini akan bermunculan banyak pedagang duren dadakan. Mereka berkeliling kampung dengan penarak atau keranjang berombongan. Mereka mendatangi setiap petani yang mendapatkan durian runtuh di tengah hutan. Mereka membeli secara borongan, sekeranjang dengan 20 duren mereka cukup membelinya dengan harga tak sampai Rp 100.000.
Sekeranjang duren itu akan dijual Rp 150.000 kepada pemborong dari kota. Sedangkan duren yang termasuk hybrida dan terasa enak di mulut dan di perut itu tak pernah sampai berjatuhan.
Setiap penebas akan mengikat batang durennya dengan tali rapia dan mereka naik setiap hari untuk memanen duren yang terlepas dari dahannya.
“Duren unggul itu malahan tak bisa kita dapati di pasarn, karena masuk hotel atau masuk cafĂ© disana harganya 3 kali lipat ketimbang harga yang umum berlaku,” tutur Sumantra lagi.
Ke Belatung bulan Desember sampai Februari kita bersiap disambut oleh pedagang duren runtuh di setiap sudut jalan. Mereka menggelar durennya tanpa perlakuan sepatutnya, karena buah duren yang mahal itu hanya diletakkan menumpuk diatas tanah. Beberapa malahan ada yang sudah merekah.
Harganya tak sampai Rp 10.000 perbuah dan bisa langsung dinikmati di tempat. Hari minggu biasanya yang datang pembeli dari kota yang liburan dan khusus memborong duren. Mereka kadang membeli sampai 5 buah untuk disantap bersama di tempat. Dan membeli dalam jumlah sama untuk dijadikan buah tangan bagi mereka yang ada dirumah.
“Tapi saya lebih senang kedatangan pembeli yang memborong durian jatuh karena harga bisa dipermainkan setiap keranjangnya bisa untung sampai Rp 100.000, sedangkan bila pembeli yang makan langsung untungnya kurang,” tutur Made Rasni, 54 tahun pengepul durian dari Penebel.
Dia datang ke Belatung dengan berjalan kaki, jarak dari rumahnya ketempat itu tak lebih dari 2 km. Kenapa jalan kaki, karena rumah penduduk ada di tepian jurang yang tak bisa dilewati kendaraan.
Dia keluar masuk semak dan belukar untuk mendatangi penduduk yang punya durian jatuh. Terutama durian yang ada di tengah hutan. Karena duren yang ditanam khusus tak mungkin menjatuhkan buahnya.
“Kadang dua hari sekali saya kemari, bisa dapat 2 keranjang atau lebih, modalnya tak sampai Rp 100.000,” tutur Rasni. Duren hasil buruannya biasa dia jual kepasar Penebel, atau dijual langsung di sudut jalan. Tak perlu sewa tempat apalagi membayar karcis retribusi, pembelinya juga tak banyak menawar karena harga sudah dibawah standar.
“Dimana lagi bisa mendapatkan duren sebesar helm Cuma seharga Rp 10.000 kalau di Denpasar bisa 3 kali lipatnya, bisa memilih lagi, dan memakannya lebih sedap lagi karena langsung berada di pusat perkebunan durian,” ungkap Selvi, 24 tahun penggemar duren dari Nusa Dua yang langsung datang ke Belatung akhir Desember lalu.
Durian biasanya mulai berbuah ketika sudah berumur 5 tahun, awalnya Cuma sekitar 30 buah sekali musim. Puncaknya ketika durian berumur antara 8 sampai 12 tahun. Dia berbuah sampai 300 buah sekali musim. Dan bisa dipanen dari bulan Desember sampai Februari. Durian biasanya berbunga secara bertahap, bagian bawah lebih dulu sedangkan yang lebih diatas belakangan. Hingga memanennya juga bertahap dan selama hampir 3 bulan terus menerus.
“Durian yang bagus dalam sekali masa panen bisa menghasilkan sampai 400 buah, dan bila dirata-rata harga perbuahnya Rp 10.000 saja, petani bisa mendapatkan Rp 4 juta untuk setiap pohon yang dia miliki,” tutur Sumantra.
Dan itu berarti durian runtuh beneran buat petani durian di sepanjang kaki gunung Batukaru Tabanan. Karena mereka bisa mendapatkan hasil berlebih dari bertanam durian secara iseng belaka. Durian masih terus menghasilkan walau akhirnya pada usia 15 tahun, ketika batangnya sudah sebesar batang kelapa dia harus dipotong. Kayunya masih laku untuk ramuan rumah atau sebagai kotak barang eksport. Setiap batang laku sampai Rp 1 juta, dan biasanya laris ketika masa paceklik, ketika sawah dan kebun tak menghasilkan, petani akan melirik pohon durian yang sudah tak produktif itu sebagai penerus kebulan asap dapur mereka. 

http://regional.kompasiana.com/2010/10/22/durian-bali/

Produksi Durian Kane di Bali tak Kalah Saing


DIKENAL sebagai varietas Thailand, tak membuat durian kane mengalami kendala dalam pembudidayaannya. Ini terbukti, durian kane sudah banyak dikembangkan di Desa Sudaji, mengingat buah ini dari segi produksi memiliki daging yang tebal dengan biji kecil dan rasanya sangat legit, hampir sama dengan kondisi hasil produksi di mana tanaman tersebut berasal.

”Mampu beradaptasi pada berbagai tempat, merupakan kelebihan dari varietas durian kane ini. Tak heran jika tanaman buah ini akhirnya bisa tumbuh subur dengan berat mencapai tiga hingga sepuluh kilogram per buah,” ungkap Mangku Gede Budarasa, petani durian kane di Desa Sudaji Singaraja, belum lama ini.

Lebih lanjut dikatakan, selama ini durian kane memiliki pangsa pasar yang cukup luas. Terbukti, tidak hanya digemari pecinta buah durian dari Bali, juga disukai pecinta buah durian dari luar daerah seperti Jawa, apalagi cita rasanya menggugah selera dan harga yang bersaing.

Menurut Budarasa, tanaman durian bangkok kane merupakan durian asal Thailand yang mampu berproduksi pada umur empat sampai lima tahun sejak ditanam dengan sistem okulasi atau penempelan.

Tanaman tersebut, mampu beradaptasi pada berbagai tempat, namun untuk hasil yang optimal durian kane ini membutuhkan penanaman di ketinggian antara 400 – 500 meter di atas permukaan laut. Jarak penanaman minimal tiga kilometer dari pantai.

Bibit tanaman durian bangkok kane sendiri memiliki ciri tersendiri yang berbeda dengan tanaman durian lokal Bali. Ini terlihat dari bentuk fisik daunnya yang sedikit lebih lebar dan tebal dibandingkan dengan tanaman durian lokal Bali, serta daun tanaman ini di belakangnya terdapat warna keemasan.

Proses pembibitan tanaman durian bangkok kane dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya dengan langsung menyemaikan biji durian bangkok kane ke lahan yang telah disediakan, cara okulasi atau penempelan dari tunas puhon durian bangkok kane yang telah berumur cukup tua pada bibit durian Bali sebagai batang bawahnya.

“Bertani durian memang cukup menguntungkan, mengingat harga jual mencapai Rp 15.000 – Rp 20.000 dan pasar terbuka luas hingga kini,” katanya.

Bahkan, keuntungan tidak hanya tertuju pada harga jual buah durian saja, namun pasar bisnis yang juga sama bagusnya tercipta dari bisnis bibit durian kane ini. *man

http://www.bisnisbali.com/2009/03/07/news/agrohobi/d.html

Di Banyuwangi Harga Durian Anjlok

Banyuwangi (Bali Post)-
Musim panen raya tahun ini tak membuat petani durian di Banyuwangi, Jawa Timur sumringah. Alasannya, selain hasil panen turun, harga buah ini anjlok akibat melimpahnya pasokan. Bahkan, di sejumlah desa banyak buah durian dibiarkan membusuk karena harganya murah.

Harga durian termahal hanya menembus Rp 50.000/biji. Bahkan ada yang hanya Rp 3.000/biji. Sebelum panen raya, harga durian paling murah Rp 15.000/biji. Turunnya harga ini dipicu membludaknya hasil panen petani. Meski secara umum menurun, pasokan yang masuk ke pasar masih saja tinggi. ''Ini fenomena biasa, panen raya, harga langsung turun,'' kata Ipung (40), petani durian di Songgon, Banyuwangi, Selasa (4/5) kemarin.

Turunnya harga ini membuat petani kelimpungan. Mereka tidak bisa menikmati hasil panen seperti tahun-tahun sebelumnya. Apalagi hasil panen rata-rata turun sekitar 20 persen. Akibat cuaca buruk, kualitas durian banyak yang kerdil. Kondisi ini disebabkan hujan turun ketika pohon durian sedang berbunga. ''Karena bunganya banyak yang rontok, hasil panen durian menurun tajam,'' keluhnya lagi.

Karena harganya murah, banyak petani enggan memanen buah durian. Apalagi buahnya berukuran kecil dan tidak layak jual.

Di Banyuwangi, sentra buah durian terdapat di tiga kecamatan, masing-masing Songgon, Licin dan Kalipuro. Dari ketiga lokasi ini, Kecamatan Songgon yang paling banyak menghasilkan buah durian. Dalam sehari, setiap petani bisa menghasilkan sekitar dua ton buah durian. Tahun sebelumnya, petani mampu memproduksi hingga 2,5 ton durian dengan kualitas baik. ''Cuacanya tidak mendukung, sehingga hasil panen ikut anjlok,'' kata Sigit (26), petani lainnya.

Turunnya harga menjadi berkah tersendiri bagi para pengepul buah durian. Mereka bisa meraup untung besar untuk dikirim ke luar daerah. Buah durian Banyuwangi banyak dikirim ke kota-kota besar di Jawa, seperti Surabaya, Bandung dan Jakarta. Bali juga termasuk daerah kiriman buah durian asal Banyuwangi. Selain murah, durian Banyuwangi terkenal lebih tebal, awet dan rasanya manis.

Jai (30), salah satu pengepul durian mengatakan pihaknya bisa mengirimkan buah durian hingga 20 ton per hari ke luar Banyuwangi. Menurutnya, musim durian di Banyuwangi berbeda dengan daerah penghasil durian lainnya. Di Banyuwangi, musim panen raya berkisar antara April-Mei, sedangkan daerah lain biasanya Oktober-November. ''Harga belinya murah, tapi ongkos kirim yang mahal,'' katanya. (udi)

http://www.balipost.co.id/mediadetail.php?module=detailberitaindex&kid=3&id=34852

PERAN WANITA DALAM JIHAD

Peran wanita dalam jihad

Posted on 29-08-2010 by Thoriquna Thoriqul Huda


Peran wanita dalam jihad
Ummu Abdurrahman
Segala puji bagi Allah rabb semesta alam shalawat serta salam bagi penutup para nabi dan rasul dan para keluarga serta seluruh sahabatnya dan para pengikutnya langkahnya hingga hari kiamat.
Saudariku muslimah….
Dalam kondisi yang dialami oleh umat ini dan segala kelemahan yang mereka dapati, dan dalam kehinaan serta kerendahannya dan pengkhianatan para penguasa dan menjadi antek dan ikut serta dalam serangan salibis yahudi dunia terhadap islam dan para penduduknya yang dipimpin oleh Amerika dan Britania untuk menjajah dan merampas negeri serta menguras kekayaan kaum muslimin, menumpahkan darah dan melecehkan kehormatan serta menginjak-injak kesucian mereka dan setelah sebagian besar para lelaki menjadi lemah dan tidak mampu melaksakan kewajiban agamanya.
Dan dalam bayangan gambar yang mengerikan sampai kepada umat islam kita maka wajib bagi kalian wahai para akhwat muslimah untuk kembali mengulang peran kalian sebelumnya dalam berkhidmat untuk menolong agama dan umat kalian. Lalu apa perang kalian dalam hal itu?
Sungguh peran kalian sangat besar dan sangat penting, bagaimana tidak sedangkan kalian adalah para pendidik generasi muda dan pencetak para lelaki, maka peran serta kalian wajib sesuai dengan kemampuan kalian.
Dan saya meringkasnya beberapa point penting dalam hal ini:
1. Berkhidmat untuk mujahidin
Dan menyiapkan tempat yang cocok bagi mereka jika kalian diminta untuk itu, dan hafalkanlah hadits tentang hal itu dari Ummu Athiyah yang berkata: “Aku ikut serta berperang bersama rasulullah sebanyak tujuh peperangan yang aku ikut dibelakang mereka, aku membuat makanan untuk mereka, mengobati yang terluka dan melayani orang yang sakit”.
Dan hadits: “Barang siapa yang memudahkan kesulitan seorang muslim maka Allah akan memudahkannya pada kehancuran hari kiamat dan barang siapa yang menutupi aurat seorang muslim maka Allah akan menutupinya pada hari kiamat”.
2. Membela para mujahidin dengan perkataan dan penjelasan akan kebenaran dengan sebaik-baiknya, membantah setiap seragan yang menyudutkan mereka yang disebarkan oleh berbagai media yang berdiri dibelakangnya untuk menggembosi jihad dan mematikan karakternya serta memberikan citra buruk kepada para tokohnya, berdasarkan hadits: “Perangilah kaum musyrikin dengan harta, jiwa dan lisan kalian”.
Dan membatahkan orang-orang yang tidak berjihad serta para penghalang dan penggembos jihad.
Para pengecut melihat kepengecutan adalah akal….
Padahal itulah tipu daya tabiat para pencela…..
3. Menolong para mujahidin dengan harta.
Walau hanya dengan sedikit saja dan beramal untuk mengumpulkan donator bagi mereka berdasarkan hadits: “Satu dirham nilainya melebihi seratus ribu dirham, seseorang yang memiliki dua dirham dan salah satunya dia sedekahkan, dan seseorang yang memiliki banyak harta lalu mengambil seratus ribu dirham lalu dengannya dia bersedekah”.
4. Banyak berdoa untuk mereka
Dengan kemenangan dan keteguhan berdasarkan hadits: “Doa seorang muslim bagi saudaranya yang tidak nampak mustajabah diatas kepalanya seorang malaikat yang mewakili, setiap dia berdoa bagi saudaranya maka malaikat itu berkata: Amiin dan juga untuk mu”. (HR. Muslim).
5. Menjauhi kemewahan
Karena kemewahan adalah musuh jihad dan hati-hatilah dari kesempurnaan dan kecukupan kebutuhan. “dari wasiat syaikh Abdullah Azzam”.
6. Mendidik anak dengan pendidikan iman
Dengan penuh keberanian dan kepahlawanan serta jihad dan menanamkan di dalam jiwa anaknya cinta jihad dan medan para pahlawan serta medan perang. “dari wasiat syaikh Abdullah Azzam”.
7. Memperhatikan berita kaum muslimin
Dan merasakan kesedihan atas musibah yang menimpa mereka berupa kedzaliman dan siksaan dan janganlah disibukkan dengan perkara yang menyenangkan daripada perkara besar. Lalu bagaimana kalian merasa bahagian dan tidur dengan tenang sedangkan saudara kalian antara terbunuh, terluka, menjadi buron dan diculik. Dan para akhwat kalian di tangan para musuh yang keji dan sewenang-wenang.
Bagaimana seorang muslim tenang dan bahagia….
Sedangkan para muslimah bersama musuh yang keji….
Yang berkata kami khawatir dengan pelecehan…..
Dan berkata: Seandainya aku tidak pernah dilahirkan…..
Dan terakhir wahai saudariku…
bahwa negeri kaum muslimin itu seperti satu negeri, maka dimanapun sejengkal tanah kaum muslimin mendapatkan bahaya wajib bagi semua tubuh umat islam ini untuk menjaga tanah ini dari musuh penjahat.
Semoga Allah memberi petunjuk kepada kita dan kalian kepada apa yang Allah cintai dan ridhai dan akhir dakwah kami segala puji bagi Allah rabb semesta alam.
——————————————————————
Diterjemahkan oleh al akh Ibnu Qalami hafidzohulloh..
Dari Majalah :Shadal Malahim edisi keempat
Sumber :
Forum Jihad Al Tawbah