Minggu, 30 Januari 2011

Penelitian Ilmiah Tentang Hasil Lebah

Produk perlebahan telah digunakan baik sebagai makanan maupun obat selama ribuan tahun.

Jauh pada 2.735 SM, kaisar Cina Shen Nung telah menghimpun suatu ensiklopedi kesehatan yang lengkap, dan masih berlaku sampai sekarang. Ensiklopedi ini mengupas hasil dari lebah.

Belum lama berselang, pada tahun 1991, Columbia University mempublikasikan suatu penelitian perlawanan terhadap kanker, yang salah satunya berasal dari produk lebah yaitu Propolis.

Nilai gizi dan nutrisi yang terkandung didalam produk perlebahan telah diberitakan berulang kali dari hasil laboratorium di seluruh dunia.

Di bawah ini Anda akan menemukan informasi penting yang berasal dari berbagai sumber penelitian dari berbagai negara tentang produk lebah.

Baik dokter maupun ilmuwan akan memberikan pendapatnya.

Semua ahli kesehatan sepakat bahwa POLA MAKAN, DIET dan GAYA HIDUP merupakan faktor penting dalam pemeliharaan kesehatan. Hal ini akan mempengaruhi proses penuaan serta kwalitas hidup.




MANUSIA DAN LEBAH BERSAMA SELALU

Kita memiliki banyak keajaiban bagaikan sebuah pertalian keluarga dengan lebah madu yang tidak dapat disangkal lagi.

Apa yang dilakukan lebah secara naluri, sedikit banyak menjadi contoh di dalam kehidupan kita sehari hari.

Apakah manusia dan lebah menyukai hal yang sama?

* Tidakkah kita berusaha mencari sesuatu yang manis untuk melengkapi hidangan diatas meja, seperti juga lebah mencari nectar di jantung bunga?
* Bukankah kita menyukai aroma parfum harum semerbak, dimana lebah pun tertarik pada harum semerbak bunga yang mekar?
* Tidakkah manusia menyukai berbagai campuran warna indah untuk keindahan kebun di sekeliling, seperti juga lebah senang berterbangan kesana kemari di dalam taman bunga yang terdapat warna yang beraneka rupa?
* Dan di zaman modern seperti sekarang ini, siapa yang tidak ingin mengecap kenikmatan yang diberikan Yang Maha Kuasa untuk suatu kehidupan yang harmonis satu sama lainnya?

Dunia lebah kaya dengan warna yang beraneka ragam dan bau harum manis dari bunga yang mekar. Lebah meletakkan rumahnya sedemikian rupa sehingga bersih didalamnya. Setiap anggota lebah hidup dalam tatanan yang sangat teratur dan harmonis satu dengan lainnya.

Lebah mengambil hasil panen dan menyimpan makanannya, dimana kelompok masyarakat lebah itu sendiri yang akan menjaganya.

Di dalam dunia fauna, hanya lebahlah yang sibuk dengan pekerjaan pokoknya.

Tanpa lebah yang mempunyai kemampuan mengangkut pollen yang mengakibatkan terjadinya pembuahan pada berbagai tanaman dan bunga, perkembang biakan dari berbagai species tumbuhan tidak akan terjadi.

Sesungguhnya lebah memperkaya lingkungan dari berbagai belahan dunia melalui keberadaanya.

HASIL HASIL SARANG LEBAH DALAM SEJARAH

Lebah telah hidup lebih lama daripada manusia sendiri.

Museum sejarah Amerika di New York menyimpan lebah yang kemungkinan merupakan lebah tertua di dunia, disimpan dalam potongan sebuah fosil alat pembuat keramik.

Fosil tersebut ditaksir berusia 80.000.000 tahun, namun lebah yang terperangkap didalamnya mungkin lebih tua usianya.

Sebuah lukisan yang terdapat dalam gua di dekat Valencia, Spanyol, berasal dari era mesolitik, menggambarkan figur manusia naik tangga mengambil madu dari sebuah sarang lebah dan bertahan dari sengatan lebah-lebah tersebut.

Madu telah menjadi bahan pengobatan manusia, mungkin sejak zaman pra-sejarah, seperti yang telah ditemukan oleh beberapa ahli arkeologi.

Pengkonsumsian lebah dan hasil-hasil lainnya telah ditemukan sejak jaman peradaban kuno, dan mungkin, sebelumnya.

Orang Mesir kuno telah menyadari arti penting lebah dan produknya. Sesungguhnya, mereka menaruh hormat yang tinggi terhadap lebah dan sering menggunakan figure lebah dalam ornamen-ornamen yang mereka buat serta dalam dokumen-dokumen resmi.

Mereka juga mempersembahkan madu dan serbuk madu kepada dewa-dewa mereka dan juga meninggalkan perbekalan madu di pemakaman yang diperuntukkan bagi mereka yang telah meninggal dunia sebagai bahan makanan selama mereka di akhirat.

Mereka akan membuat hadiah yang terbuat dari madu kepada orang-orang yang mereka anggap memiliki derajat lebih tinggi

Pada saat pesta pernikahan, mempelai laki-laki juga diharuskan memberikan madu kepada mempelai perempuan.

Raja Firaun juga mengambil figure lebah sebagai symbol akan kerja keras dan pengabdian total terhadap sang ratu.

Madu, serbuk lebah, dan propolis juga digunakan sebagai bahan obat-obatan dan pada perlengkapan operasi mereka.

Madu dan serbuk lebah juga dikonsumsi untuk menyembuhkan luka akibat racun, bertindak sebagai penawar racun dan perekat kulit luar. Infeksi mata juga dirawat menggunakan produk lebah tersebut.

Orang Yunani kuno juga sangat mengagumi lebah dan produk yang dihasilkannya.

HIPOCRATES (460 – 377 SM), yang disebut sebagai ‘bapak pengobatan modern’, juga menggunakan propolis dalam perawatan yang dilakukannya.

Bahkan, ia juga mengkonsumsi madu setiap hari, dan menyatakan bahwa, ‘Madu mampu menghangatkan kita, membersihkan luka, menutup luka pada permukaan kulit, menyembuhkan alergi, dan sakit tergores’.

Ia bukan merupakan satu-satunya orang berpengaruh di Yunani yang menggunakan lebah sebagai bahan-bahan percobaanya.

DEMOCRITUS, yang disebut-sebut mampu memecahkan ‘teka-teki atom dan isinya’, mengkonsumsi madu untuk diet yang dilakukannya dan akhirnya meninggal dalam usia 109 tahun.

PHYTAGORAS dan murid-muridnya juga merupakan konsumen yang setia akan madu, juga kaum penyair, filsuf, penulis dan para akademisi lainnya – semuanya percaya bahwa madu bisa memperpanjang usia hidup dan memyembuhkan banyak penyakit.

Madu dan serbuk lebah juga dikonsumsi secara bebas oleh para atlet olimpiade sebagai bahan diet mereka, dan sebelum bertanding, mereka akan meminum madu dan air putih untuk meningkatkan tenaga dan stamina mereka.

Peradaban dan zaman yang lainnya telah banyak mengungkapkan keuntungan dari produk lebah ini. Pada zaman dahulu, Inggris dikenal sebagai ‘Pulau Madu’ karena banyaknya jumlah madu yang dipanen disana.

Di Cina, serbuk madu merupakan produk yang paling dihargai, dikoleksi dalam sebuah tempat khusus yang diapungkan di danau.

Segumpal madu dan serbuk lebah juga digunakan untuk menyembuhkan iritasi kulit.

Suku Maori Selandia Baru membuat kue dari serbuk lebah dan suku Indian Apache serta Pueblo menggunakan serbuk sama untuk upacara kesuburan mereka.

Dalam sebuah bab yang berjudul ‘Lebah’, Al Qur’an menyebutkan, ‘Dari dalam perut lebah, muncul sebuah mimuman yang warnanya berbeda dan mampu menyembuhkan bagi umat manusia’. Nabi Muhammad dipercayai menyatakan bahwa ‘madu merupakan obat bagi segala penyakit’.

Rig-Veda ditulis dalam bahasa Sansekerta antara tahun 2000 dan 3000 SM, kitab suci umat Hindu, menyebutkan bahwa lebah bersama dengan Pendeta dan Wisnu, salah seorang Dewa Tritunggal Hindu, seringkali digambarkan sebagai lebah berwarna biru diatas sebuah bunga lotus (bunga padma/teratai).

Selama Perang Boer (1899 –1902), luka-luka para prajurit dirawat dengan propolis dan royal jelly dengan jamur kering sebagai perbannya.

Harapan yang muncul ialah, dalam beberapa hal, produk lebah ini akan mampu mengubah hidup Anda juga – menjadi lebih baik.

TAHUKAH ANDA…?

Kebanyakan dari kita tidak terlalu memperdulikan serangga kecuali kalau kita disengat olehnya, atau mengganggu kita dalam situasi yang lain.

Kita bahkan tidak pernah berpikir bahwa mereka mungkin bisa memberikan keuntungan bagi kita. Mungkin lebah merupakan salah satu pengecualian. Kita semua mengetahui tentang madu.

Sesungguhnya, banyak orang yang mengkomsumsi madu secara teratur sebagai bagian dari program diet harian mereka, sebagai pemanis disaat memasak atau disebarkan diatas sandwich atau roti tawar.

Kita bahkan secara tidak sadar telah menyadari, bahwa madu memiliki kelebihan dalam hal pengobatan dan bisa digunakan untuk mengurangi sakit bagi sakit tenggorokan ketika kita mengalami flu.

Madu bukan merupakan satu-satunya produk lebah, yang telah terbukti bisa memberikan keuntungan bagi manusia. Ada juga serbuk madu atau serbuk sari lebah (bee pollen); beeswax, yaitu semacam substansi cairan kuning yang diproduksi oleh lebah; royal jelly; propolis; dan bahkan racun lebah.

Begitu banyak produk yang bisa muncul dari mahluk kecil ini, hanya bisa dijelaskan dengan baik jika kita melihat kehidupan lebah dan bagaimana komunitasnya diorganisasikan.

Sebagaimana kita semua ketahui, lebah hidup dalam sarang. Sarang itu terbentuk dari lorong-lorong sel bersisi delapan yang kita sebut sebagai honeycomb, yaitu suatu tempat yang dibangun oleh lebah dengan lorong-lorong dan lubang untuk penyimpanan madu dan telur mereka.

Sel ini dibuat dari getah lebah, dimana lebah-lebah itu, setelah mengkonsumsi sejumlah besar madu, kemudian mengolahnya dalam suatu tempat di perut mereka dan dikunyah hingga lembut, siap untuk dibentuk sesuai dengan keinginan.

Mereka menggunakan ‘lem lebah’ ini, atau propolis, untuk mengikat honeycomb dalam sarangnya dan untuk memperbaiki kerusakan atau mengisi ruang, dan bahkan untuk merawat sarang itu.

Serbuk yang dihasilkan oleh lebah digunakan oleh lebah sebagai makanan untuk lebah-lebah muda dan telah diketahui bahwa, pada sebuah koloni lebah yang mampu bertahan, bisa terdapat antara 22,5 hingga 32 kg serbuk.

Royal Jelly merupakan makanan khusus yang dirahasiakan oleh lebah pekerja dan digunakan untuk memberi makan kepada larva saja, namun setelah tiga hari, hanya digunakan untuk ratu lebah yang akan datang.

Racun lebah merupakan racun yang dilepaskan melalui sengatan seekor lebah.

Terdapat ribuan lebah dalam satu sarang. Beberapa pendapat menyebutkan jumlah sekitar 40.000 hingga 60.000 ekor, lainnya menyebutkan antara 25.000 hingga 100.000 ekor.

Setiap lebah memiliki tugasnya sendiri-sendiri dalam sarang. Meskipun hanya terdapat tiga tipe lebah, hanya ada satu ratu – sisanya merupakan lebah pekerja atau lebah jantan, dimana jumlah lebah pekerja jauh lebih banyak daripada lebah jantan.

Tugas ratu lebah hanyalah untuk bertelur, mungkin sebanyak 2.000 buah setiap harinya. Ia dibuahi oleh lebah jantan, yang langsung mati begitu selesai membuahi ratu lebah.

Jika ratu tidak dibuahi, maka larva tersebut akan menjadi lebah betina yang merupakan lebah pekerja.

Lebah pekerja memiliki tanggung jawab membangun dan mempertahankan sarang, mencari nectar (cairan manis yang berasal dari bunga tumbuhan) yang digunakan untuk membuat madu dan mengumpulkan serbuk tumbuhan, memberi makan dan membesarkan anak ratu lebah, mengatur aliran udara dalam sarang dengan sayap mereka dan melindungi sarang dari mahluk asing.

Lebah pekerja hanya hidup untuk satu musim, namun ratu lebah mampu bertahan hingga selama lima atau enam tahun.

Dalam sarang yang dijaga kesinambungan produksinya atas madu dan hasil-hasil lebah lainnya, proses ‘pergantian ratu’ dalam sebuah sarang dilakukan oleh para lebah penjaga, yang setiap tahun, mengganti ratu lebah yang telah tua dengan ratu lebah yang lebih muda dan lebih kuat.

Para lebah pekerja memiliki anatomi yang berbeda dengan ratu lebah, meskipun mereka semua lebah betina.

Lebah pekerja memiliki otak yang lebih besar daripada ratu lebah. Kaki belakang lebah pekerja juga memiliki sisir untuk mengumpulkan serbuk dalam keranjang penyimpanan. Mulutnya terkonstruksi sedemikian rupa sehingga bisa menyedot nectar dari bunga, mengunyah serbuk, propolis dan getah, serta menyerang musuh.

Dilain pihak, ratu lebah tidak memiliki kemampuan seperti tersebut diatas, dan bahkan tidak mampu memberi makan dirinya sendiri, bergantung sepenuhnya pada lebah pekerja.

Ratu lebah memiliki peralatan reproduksi untuk menetaskan ribuan telur. Ia menyimpan telur-telur itu dalam ovipositor dan memiliki kantung penyimpan sperma dalam perutnya.

Ratu lebah itu sebenarnya merupakan buatan, bukan terlahir sebagai ratu. Telur-telur yang ditentukan menjadi lebah pekerja disimpan dalam sel yang berukuran diameter 0,5 cm (1/4 inci). Sel yang dipersiapkan bagi ratu memiliki bentuk yang berbeda dan lebih besar.

Penelitian ilimah telah mengungkapkan bahwa setiap larva betina dibawah usia empat hari, yang ditempatkan dalam sel ratu lebah, akan berubah menjadi ratu lebah.

Bukan ukuran sel yang menentukan apakah larva tersebut akan berubah menjadi ratu. Apa yang dilakukan sel tersebut lebih berfungsi sebagai sebuah pertanda, yang membedakannya dengan sel lainya, sehingga lebah pekerja akan terus memberi makan larva yang ada di dalamnya dengan royal jelly, yang pada hari keempat, royal jelly tersebut tidak diberikan kepada larva yang lainnya.

Larva-larva lainnya yang tidak mendapat makanan royal jelly akan berubah menjadi lebah pekerja.

Sedangkan larva yang terus diberikan royal jelly akan berubah menjadi ratu lebah. Royal jelly merupakan makanan bagi ratu lebah seumur hidupnya.

PRODUK PERLEBAHAN

Produk perlebahan yang direkomendasikan di website ini berasal dari peternakan lebah terbesar dan tertua di dunia di sebuah gurun di Arizona yang bernama gurun High Desert.

Tumbuhan yang ditanam sebagai pakan lebah di gurun ini bernama bunga clover yang telah diteliti memiliki gizi seimbang.

Pengolahan produk lebah dilakukan di perusahaannya yang bernama CC Pollen yang merupakan pengolahan pertama produk perlebahan.

Kemasan dibuat dalam bentuk tablet dan liquid agar lebih nyaman dikonsumsi.

Cara mengkonsumsi produk perlebahan:

* Konsumsi menggunakan air dingin karena khasiat produk akan jauh menurun bila terkena panas.
* Sebaiknya dikonsumsi dalam keadaan perut kosong agar penyerapan lebih cepat (kecuali yang menderita maag).
* Buang kapas yang ada di dalam botol.
* Tuangkan produk seperlunya ke tutup botol, baru pindahkan ke tangan. Jangan memasukkan tangan ke botol karena produk ini tanpa bahan pengawet.
* Simpan di tempat sejuk atau dalam lemari es, jangan kena panas.
* Ada kemungkinan reaksi awal berupa panas dalam bagi beberapa orang disebabkan tubuh menyesuaikan diri dengan produk.
* Ada beberapa orang yang alergi pollen. Sebaiknya jangan menkonsumsi pollen.
http://rahasialebah.com/hasil-lebah/index.php

Tidak ada komentar: